Posted by : Khoirul Abdullah
November 12, 2012
Penyusunan personalia adalah
fungsi manajemen yang berhubungan dengan perekrutan, penempatan, lahan, dan
pengembangan anggota organisasi. Kegiatan – kegiatan penyusunan personalia
berhubungan dengan tugas – tugas kepemimpinan, motivasi, dan komunikasi. Lalu
pembahasannya menjadi bagian dari fungsi pengarahan. Fungsi tersebut
berhubungan dengan fungsi pengorganisasian. Semua fungsi manajemen saling
berkaitan sehingga fungsi penyusunan personalia harus dilakukan oleh manajer.
Proses Penyusunan Personalia
Proses penyusunan personalia adalah serangkaain kegiatan
yang dijalankan secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan personalia
organisasi dengan SDM, posisi, dan waktu yang tepat. Proses ini dilaksanakan
dalam dua lingkungan yang berbeda yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan
internal. Unsur – unsurnya terdapat dalam organisasi. Langkah – langkah proses
ini mencakup:
1. Perencanaan sumber daya manusia
1. Perencanaan sumber daya manusia
Dirancang untuk memenuhi kebutuhan personalia
organisasi.
2. Penarikan
Berhubungan dengan pengadaaan calon – calon yang
sesuai dengan rencana sumber daya manusia.
3. Seleksi
Penilaian dan pemilihan para calon personalia.
4. Pengenalan dan orientasi
Dirancang untuk membantu para calon yang terpilih
dapat menyesuaikan diri.
5. Latihan dan pengembangan
Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan individu dan
kelompok demi efektivitas organisasi.
6. Penilaian pelaksanaan kerja
Membandingkan pelaksanaan kerja perseorangan dan
tujuan – tujuan yang dikembangkan untuk posisi tersebut.
7. Pemberian balas jasa dan penghargaan
Digunakan sebagai kompensasi pelaksanaan kerja dan
motivasi untuk pekerjaan selanjutnya.8.Perencanaan dan Pengembangan karir :
mencakup promosi, demosi, penugasan kembali, pemecatan, dan pensiun.
2.
PERENCANAAN
SUMBER DAYA MANUSIA
Suatu
perusahaan atau organisasi yang baik dan bertanggungjawab serta ingin
memelihara kesinambungan bisnis dalam jangka panjang, harus sudah memikirkan
kepeduliannya pada saat awal pendirian perusahaan, yaitu dengan cara menetapkan
visi, misi dan tujuan perusahaan. Dalam perkembangannya, budaya organisasi dan
perubahan global akan mempengaruhi tiga hal tersebut Visi merupakan suatu
pernyataan ringkas tentang cita-cita organisasi yang berisikan arahan yang
jelas dan apa yang akan diperbuat oleh perusahaan di masa yang akan datang.
Untuk mengujudkan visi tersebut maka perusahaan melakukan pengembangan misi
yang akan dijalani dalam tiap aktivitas; Misi merupakan penetapan tujuan dan sasaran perusahaan
yang mencakup kegiatan jangka panjang tertentu dan jangka pendek yang akan
dilakukan, dalam upaya mencapai visi yang telah ditetapkan; Tujuan perusahan adalah
mencapai keuntungan maksimum.
Pernyataan tentang visi dan misi yang jelas harus
sesuai dengan budaya dan kebutuhan perusahaan dan kebutuhan pasar sehingga
dapat menumbuhkan komitmen karyawan terhadap pekerjaan dan memupuk semangat
kerja karyawan, menumbuhkan rasa keharmonisan di dalam kehidupan kerja
karyawan, dan menumbuhkan standar kerja yang prima. Rumusan visi yang jelas
akan mengantarkan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Namun, semua hal
tersebut belum dapat berfungsi dengan baik, jika tidak diimbangi dengan
strategi yang tepat dalam penerapannya. Dengan demikian, rumusan visi, misi dan
tujuan perusahaan perlu ditetapkan dalam suatu strategi yang tertuang dalam
kebijakan perusahaan.
Salah satu kunci keberhasilan suatu perusahaan adalah bergantung pada kinerja
sumberdaya manusia yang secara langsung atau tidak langsung memberi kontribusi
pada perusahaan, yang meliputi pemangku kepentingan eksternal (stake
holders) dan kepentingan internal (karyawan) yang dimiliki oleh
perusahan. Untuk memperoleh kinerja optimal dari keberadaan karyawan dalam
perusahaan maka perusahaan perlu menetapkan strategi yang tepat, yaitu dengan
memikirkan bagaimana mengelola karyawan agar mau mencapai tujuan
perusahaan yang telah ditetapkan.
Manfaan Perencanaan SDM
- Mengoptimalkan SDM yg sudah ada
- SDM yang sudah ada akan dapat dimanfaatkan dengan baik apabila organisasi telah melakukan inventarisasi SDM. Inventarisasi tersebut mencakup : jumlah tenaga kerja, kualifikasi tenaga kerja, masa kerja, pengetahuan /ketrampilan yang dimiliki, bakat/minat yang perlu dikembangkan. Hasil inventarisasi tersebut dapat digunakan untuk promosi, mutasi ,peningkatan kemampuan karyawan.
3.
PENARIKAN
DAN SELEKSI KARYAWAN
seleksi
karayawa adalah suatu proses untuk menentukan orang yang di ramal akan
menempati suatu posisi jabatan yang di tawarkan suatu perusahaan.
Secara
umum ada 3 tujuan seleksi:
1.
Untuk mengetahui kecakapan seorang pegawai.
2.
Berusaha untuk mendapatkan tenaga kerja yang cocok dengan pekerjaan yang
dipangkunya.
3.
Berusaha untuk mendapatkan tenaga kerja tidak hanya yang cock pada saat
sekarang tetapi tenaga kerja yang memiliki potensi untuk di kembangan di
kemudian hari.
Proses
Seleksi
Proses
seleksi di mulai salah semua lamaran memenuhi syarat dan di terima. Proses ini
melibatkan serangkaian tahap yang menambah komplektivitas sebelum pegawai di
ambil. Jadi proses seleksi adalah Serangkaian kegiatan yang di gunakan untuk
memutuskan apakah pelamar di terima atau tidak. Langkah-langkah ini mencakup
pemanduan kebutuhan pelamar dan organisasi. Dalam banyaknya personalia
penarikan dari seleksi di gabungkan dan disebut dengan istilah Employedment
pansel.
Proses
seleksi adalah pusat manajemen kepegawaian dan requitment dilakukan untuk
membantu proses seleksi ini. Bila seleksi diadakan tidak tepat maka daya upaya
sebelumnya akan sia-sia saja oleh karena itu tidaklah berlebihan bila di
nyatajkan bahwa seleksi adalah kunci sukses manajeme kepegawaian.
4.
LATIHAN
DAN PENGEMBANGAN KARYAWAN
Para
karyawan lama yang telah berpengalaman mungkin memerlukan latihan untuk
mengurangi atau menghilangkan kebiasaan-kebiasaan kerja yang jelek atau untuk
memperlajari ketrampilan-ketrampilan baru yang akan meningkatkan prestasi kerja
mereka.
Program-program
latihan tidak hanya penting bagi individu, tetapi juga organisasi dan hubungan
manusiawi kelompok kerja, dan bahkan bagi Negara.
Penilaian
dan Identifikasi Kebutuhan
Untuk
memutuskan pendekatan yang akan digunakan organisasi mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan.
Sasaran-sasaran Latihan dan Pengembangan
Sasaran
ini mencerminkan perilaku dan kondisi yang diinginkan, dan berfungsi sebagai
standar-standar dengan mana prestasi kkerja individual daan efektivitas program
dapat diukur.
Isi Program
Isi Program
Isi
program ditentukan oleh identifikasi kebutuhan-kebutuhan dan sasaran-sasaran
latihan. Program mungkin berupaya untuk mengajarkan berbagai ketrampilan
tertentu, menyampaikan pengetahuan yang dibutuhkan atau mengubah sikap. Apapun
isinya, program hendaknya memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi dan peserta.
Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip-prinsip Belajar
Ada
beberapa prinsip kerja (learning principles) yang bisa digunakan sebagai
pedoman tentang cara-cara belajar yang paling efektif bagi para karyawan.
Prinsip-prinsip ini adalah program bersifat partisipatif,relevan, pengulangan
dan pemindahan, serta memberikan umpan balik mengenai kemajuan para peserta
latihan.
On-the-job Training
On-the-job Training
Tekhnik-tekhnik
“on-the-job” merupakan metode latihan yang paling banyak digunakan. Karyawan
dilatih tentang pekerjaan baru dengan supervise langsung seorang “pelatih” yang
berpengalaman.berbagai macam tekhnik ini yang biasa digunakan dalam praktek
addalah sebagai berikut :
1.
Rotasi Jabatan
2.
Latihan Instruksi Pekerjaan
3.
Mmagang
4.
Coachinh
5.
Penugasan sementara
Metode-metode
Simulasi
Diantara
metode-metode simulasi yang paling umu digunakan adalah sebagai berikut :
1. Metode Studi Kasus
1. Metode Studi Kasus
Karyawan
yang terlibat dalam tipe latihan ini diminta untuk mengidentifikasikan
masalah-masalah, menganalisa situasi dan merumuskan penyelesaian-penyelesaian
alternativ.
2. Role Playing
2. Role Playing
Tekhnik
ini merupakan suatu peralatan yang memungkinkan para karyawan (peserta latihan)
untuk memainkan berbagai peran yang berbeda. Digambarkan dalam suatu episode
dan diminta untuk menanggapi para peserta lain yang berbeda perannya. Tekhnik
role playing dapat mengubah sikap peserta, seperti menjadi lebih toleransi
terhadap perbedaan individual dan mengembangkan ketrampilan antar pribadi.
3. Business Games
3. Business Games
Business
management (game) adalah suatu simulasi pengambilan keputusan skala kecil yang
dibuat sesuai dengan situasi kehidupan bisnis nyata.
4. Vestibule Training
4. Vestibule Training
Bentuk
latihan ini dilaksanakan bukan oleh atasan tetapi oleh pelatih-pelatih khusus.
Area-area terpisah dibangun dengan berbagai jenis peralatan sama seperti yang
akan digunakan paada pekerjaan sebenarnya.
5. Latihan Laboratorium
5. Latihan Laboratorium
Tekhnik
ini adalah suatu bentuk latihan kelompok yang terutama digunakan untuk
mengembangkan ketrampilan-ketrampilan antar pribadi.
6. Program-program Pengembangan Eksekutif
6. Program-program Pengembangan Eksekutif
Program-program
ini biasanya diselenggarakan di universitas atau lembaga-lembaga pendidika
lainnya.
Teknik-teknik Presentasi Informasi
Teknik-teknik Presentasi Informasi
Tujuan
utama teknik-teknik presentasi informasi adalah untuk mengajarkan berbagai
sikap, konsep atau ketrampilan kepada para peserta. Metode-metode yang biasa
digunakan :
1.
Kuliah
2.
Presentasi Video
3.
Metode Konperensi
4.
Programmed Instruction
5.
Studi Sendiri
5. PEMBERIAN KOMPENSASI KEPADA
KARYAWAN
"Pentingnya Kompensasi Bagi Karyawan"
Setiap orang
memiliki profesi yang beragam. Entah itu sebagai manajer, akuntan, dokter,
guru, dan sebagainya. Jika orang-orang tersebut bekerja dalam suatu perusahaan
tentunya mereka akan memperoleh yang disebut dengan kompensasi atau yang lebih
dikenal dengan upah atau gaji. Kompensasi sendiri memiliki pengertian sebagai balas
jasa yang diberikan oleh suatu perusahaan. Bagi suatu perusahaan, kompensasi
punya arti penting karena pemberian kompensasi merupakan upaya dalam
mempertahankan dan mensejahterakan karyawannya.
Lalu, apakah tujuan diberikannya kompensasi ?
Lalu, apakah tujuan diberikannya kompensasi ?
Menurut Maryoto
(1994), tujuan kompensasi adalah :
1.
Pemenuhan kebutuhan ekonomi karyawan atau sebagai
jaminan economic security bagi karyawan
2.
Mendorong agar karyawan lebih baik dan lebih giat
3.
Menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kemajuan
4.
Menunjukkan penghargaan dan perlakuan adil perusahaan
terhadap karyawannya (adanya keseimbangan antara input yang diberikan karyawan
terhadap perusahaan dan output atau besarnya imbalan yang diberikan perusahaan
kepada karyawan)
Dalam memberikan kompensasi, secara umum untuk
penentuan kompensasinya, terdiri dari tiga hal :
Pertama, Harga atau Nilai Pekerjaan yakni :
1.
Melakukan analisis jabatan atau pekerjaan. Berdasarkan
analisis tersebut maka akan didapat informasi yang berkaitan dengan jenis
keahlian yang dibutuhkan, tingkat kompleksitas pekerjaan, resiko pekerjaan dan
sebagainya. Dari informasi tersebut maka dapat ditentukan harga dari pekeerjaan
tersebut.
2.
Melakukan survei “harga” pekerjaan sejenis pada
perusahaan lain yakni harga pekerjaan dari beberapa perusahaan menjadi patokan
harga dalam menentukan harga pekerjaan sekaligus sebagai ukuran kelayakan dalam
pemberian kompensasi.
Kedua, Sistem kompensasi yakni :
1.
Sistem prestasi yaitu upah atau gaji menurut prestasi
kerja yang disebut juga dengan upah sistem hasil. Dalam sistem ini, sedikit
banyaknya upah yang diterima tergantung pada sedikit banyaknya hasil yang
dicapai karyawan dalam waktu tertentu.
2.
Sistem waktu yaitu besarnya kompensasi dihitung
berdasarkan standar waktu seperti jam, hari, minggu hingga bulan. Besarnya upah
ditentukan oleh lamanya karyawan menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Ketiga, Sistem kontrak yaitu besarnya upah didasarkan
atas kuantitas, kualitas dan lamanya penyelesaian pekerjaan yang sesuai dengan
kontrak perjanjian. Dalam sistem ini, biasanya dicantumkan ketentuan mengenai
konsekuensi jika pekerjaan yang dihasilkan tidak sesuai dengan surat kontrak
perjanjian.
Sebagai upaya
balas jasa yang dilakukan perusahaan terhadap karyawannya, selain upah atau
gaji tetap yang diterima, seorang karyawan juga akan menerima jenis-jenis
kompensasi yang lain, diantarannya :
a. Pengupahan
insentif yaitu memberikan upah atau gaji berdasarkan perbedaan prestasi kerja
sehingga bukan tidak mungkin dua orang yang punya jabatan yang sama akan
menerima upah yang berbeda karena prestasi dalam bekerja yang berbeda, walaupun
keduanya memiliki gaji pokok yang sama.
b. Kompensasi pelengkap
atau fringe benefit yaitu salah satu bentuk pemberian kompensasi berupa
program-program pelayanan karyawan dengan tujuan agar mampu mempertahankan
karyawan tersebut dalam jangka panjang. Misalnya saja, tunjangan pensiun,
pesangon, asuransi kecelakaan kerja dan sebagainya.
c. Keamanan dan
kesehatan karyawan yaitu merupakan balas jasa peusahaan dalam bentuk non
finansial. Makin baik kondisi keamanan dan kesehatan, maka makin positif
sumbangan karyawan tersebut bagi perusahaan.
Sumber :