Posted by : Khoirul Abdullah
October 19, 2012
TEORI EVOLUSI MANAJEMEN
Perkembangan teori manajemen pada saat ini telah
berkembang dengan pesat. Tapi sampai detik ini pula Belum ada suatu teori yang
bersifat umum ataupun berupa kumpulan-kumpulan hukum bagi manajemen yang dapat
diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi. Para manajemen banyak mengalami
dan menjumpai pandangan-pandangan berbeda tentang manajemen, yang berbeda
adalah dalam penerapannya. Dimana setiap pandangan hanya dapat diterapkan dalam
berbagai masalah yang berbeda pula, sedangkan untuk masalah-masalah yang sama
belum tentu dapat diterapkan.
Ada tiga teori pemikiran manajemen yaitu :
Teori manajemen klasik
Ilmu manajemen muncul setelah negara-negara Eropa Barat
dan Amerika dilanda revolusi industri, yang terjadi sekitar awal abad ke-20 yaitu
mulai ditinggalkannya prinsip-prinsip lama yang sudah tidak efektif dan efisien
lagi. Ada dua tokoh yang mengawali munculnya manajemen, yaitu :
1. Robert Owen ( 1971 – 1858 )
Dimulai pada tahun
1800-an sebagai manager pabrik permintalan kapas di New Lanark, Scotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiaannya pada penggunaan faktor produksi
produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa bilamana
terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan
kepada perusahaan, demikian pula apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat
(dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain
sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan pada
perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan
dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas hasil
penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia.
2. Charles Babbage ( 1792 – 1871 )
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matemátika dari
Inggris yang menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen. Perhatiannya
diarahkan dalam hal pembagian kerja (devision of labour), yang mempunyai
beberapa keunggulan, yaitu :
1. Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.
2. Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan
ke pekerjaan lain, dan orang tersebut harus menyesuaikan kembali pada pekerjaan
barunya sehingga akan menghambat kemajuan dan keterampilan pekerja, untuk itu
diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya.
3. Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja
terus menerus dalam tugasnya.
4. Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya
karena perhatiannya pada itu-itu saja.
Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu menciptakan
mesin hitung (calculator) mekanis yang pertama, mengembangkan program-program permainan
untuk komputer, mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan antara para
pekerja dengan pemilik perusahaan, juga membuat skema perencanaan pembagian
keuntungan.
Teori manajemen klasik juga terbagi dalam dua pemikiran
yaitu teori manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik.
Teori manajemen
ilmiah.
Tokoh-tokoh dari teori manajemen ilmiah antara lain :
Frederick Winslow Taylor
Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen
yang menggunakan ilmu pengetahuan dibahas pada tahun 1900an. Taylor adalah
manager dan penasehat perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh terbesar
manajemen. Taylor
dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah (scientifick management). Dari hasil
penelitian dan analisanya taylor mengemukakan empat prinsip Scientific
Management, yaitu :
a)
Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan
metode-metode ilmu pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan.
b)
Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu
selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja.
c)
Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu
pengetahuan didalam menjalankan tugasnya.
d)
Harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan
dan pekerja.
Karya Taylor lainnya yaitu mengenai upah perpotong
minimum diberikan kepada pekerja yang menghasilkan sama dengan stándar atau
dibawah stándar yang telah ditentukan, sedangkan upah per potong maksimum
diberikan kepada pekerja yang menghasilkan diatas stándar. Sistem upah per
potong ini lebih dikenal dengan The Taylor Differential Rate System.
Frank Bunker Gilbreth dan Lilian Gilbreth ( 1868 – 1924 dan 1878 – 1917
).
Suami istri yang
berkecimpung dalam mengembangkan manajemen ilmiah. Frank adalah pelopor study
gerak dan waktu, mengemukakan beberapa teknik manajemen yang di ilhami oleh
pandapat taylor. Dia tertarik pada
pengerjaan suatu pekerjaan yang memperoleh effisiensi tertinggi. Sedangkan
Lilian Gilbreth cenderung tertarik pada aspek-aspek dalam kerja, seperti
penyeleksian penerimaan tenaga kerja baru, penempatan dan latihan bagi tenaga
kerja baru. Bukunya yang berjudul The Pshikology of Management menyatakan bahwa
tujuan akhir dari manajemen ilmiah yaitu membantu para karyawan untuk meraih
potensinya sebagai mahluk hidup.
Hendry Laurance Gantt ( 1861 – 1919 )
Hendry merupakan asisten dari Taylor, dia
berdiri sendiri sebagai seorang konsultan. Adapun gagasan yang dicetuskannya
adalah :
a) Kerjasama yang saling menguntungkan antara manager dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan bersama.
b) Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.
c) Pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus.
d) Penggunaan instruksi kerja yang terperinci.
Harrington Emerson ( 1853 – 1931 )
Prinsip pokoknya adalah tentang tujuan, dimana
dari hasil penelitiannya menunjukan kebenaran prinsip yaitu uang akan lebih
berhasil bila mengetahui tujuan penggunaannya. Bukti dari pendapat
Emerson yaitu adanya istilah Management by Objek (MBO).
v
Teori
organisasi klasik
Tokoh-tokoh teori organisasi klasik antara lain yaitu :
Hanry Fayol ( 1841 –
1925 )
Fayol adalah seorang
industrialis Perancis. Fayol mengatakan bahwa teori dan teknik administrasi
merupakan dasar pengelolaan organisasi yang kompleks, ini diungkapkan dalam
bukunya yang berjudul Administration Industrielle et General atau General and
Industrial Management yang ditulis pada tahun 1908 oleh Costance Storrs.
Fayol membagi manajemen menjadi lima unsur yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan
pengawasan. Fungsi ini dikenal sebagai Fungsionalisme.
Fayol selanjutnya membagi enam kegiatan manajemen yaitu :
1. teknik produksi dan manufakturing produk, 2. Komersial, 3. Keuangan, 4.
Keamanan, 5. Akuntansi, dan 6. Manajerial.
Hendry Fayol juga
mengemukakan 14 prinsip manajemen yaitu :
1.
Devision
of work
Adanya spesialisasi
dalam pekerjaan, dimana dengan spesialisasi dapat meningkatkan efisiensi
pelaksanaan kerja. Tujuannya adalah menghasilkan pekerjaan yang lebih banyak
dan terbaik dengan usaha yang sama.
2.
Uathority
and Responsibility
Wewenang yaitu hak
untuk memberi perintah dan kekuasaan untuk meminta dipatuhi.
Tanggung jawab yaitu
tugas dan fungsi yang harus dikerjakan, untuk ini diperlukan wewenang dari
pihak diatasnya. Semua ini diperlukan sangsi agar dipatuhi oleh orang yang
menerima.
3.
Dicipline
Melakukan apa sudah
menjadi persetujuan bersama, disiplin ini Sangat penting dalam tercapainya
tujuan bersama, sebab tanpa ini tidak akan mencapai tujuan.
4.
Unity
of Command
Setiap bawahan hanya
menerima instruksi dari seorang atasan saja untuk menghilangkan kebingungan dan
saling lempar tanggung jawab. Bila hal ini dilanggar maka wewenang akan
berkurang, disiplin terancam dan stabilitas akan goyah.
5.
Unity
of Direction
Seluruh kegiatan
dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama harus diarahkan oleh seorang
manajer.
6.
Subordination
of Individual Interst to Generale Interest
Kepentingan seseorang
tidak boleh diatas kepentingan bersama atau organisasi.
7.
Renumeration
Gaji bagi pegawai
merupakan harga servis atau layanan yang diberikan. Konpensasi harus adil baik
bagi karyawan maupun pemilik.
8.
Centralization
Standarisasi dan desentralisasi merupakan pembagian kekuasaan. Sentralisasi
bisa dipakai pada organisasi yang kecil, tapi lain bagi organisasi yang besar
sentralisasi tidak mungkin dapat digunakan, harus menggunakan desentralisasi.
Bila peranan diberikan kepada bawahan lebih besar, maka digunakan
desentralisasi.
9.
Scalar Chain ( garis wewenang )
Jalan yang harus diikuti oleh semua komunikasi yang bermula dari dan
kembali kekuasaan terakhir. Prinsipnya mempermudah komunikasi antar pegawai
yang setingkat.
10. Order
Disini berlaku setiap
tempat untuk setiap orang dan setiap orang pada tempatnya. Hendaknya setiap
orang ditempatkan pada posisi yang tepat untuk mereka berdasarkan pada
kemampuan, bakat dan minatnya.
11. Equty
Untuk merangsang agar
pekerja melaksanakan pekerjaan dengan baik, sungguh-sungguh dan penuh kesetiaan,
maka harus ada persamaan perlakuan dalam organisasi.
12. Stability of Tonure
of Personel
Seseorang pegawai
memerlukan penyesuaian untuk mengerjakan pekerjaan barunya agar dapat berhasil
dengan baik. Apabila seseorang sering kali dipindah dari satu pekerjaan ke
pekerjaan lainnya akan menghambat dan membuat pekerja tersebut produktivitasnya
kecil. Turn over tenaga kerja yang tinggi tidak baik bagi pelaksanaan
fungsi-fungsi organisasi.
13. Initiative
Bawahan diberi
kekuasaan dan kebebasan didalam mengeluarkan pendapatnya, menjalankan dan
menyelesaikan rencananya, walaupun ada kesalahan yang mungkin terjadi.
14. Esprit the Corps
Persatuan adalah
keleluasaan, pelaksanaan operasi organisasi perlu memiliki kebanggan,
keharmonisan dan kesetiaan dari para anggotanya yang tercermin dalam semangat
korps.
v Teori hubungan manusiawi ( neo klasik )
Aliran ini timbul karena pendekatan klasik tidak
sepenuhnya menghasilkan efisiensi dalam produksi dan keselarasan kerja.
Tokoh-tokoh aliran hubungan manusiawi antara lain :
Hugo Munsterberg ( 1863 – 1916 )
Hugo merupakan pencetus psikologi industri sehingga
dikenal sebagai bapak psikologi industri. Bukunya yaitu Psikology and
Industrial Efficiensy, menguraikan bahwa untuk mencapai tujuan produktifitas
harus melakukan tiga cara pertama penemuan best posibble person, kedua
penciptaan best posibble work dan ketiga penggunaan best posibble effect.
Elton Mayo ( 1880 – 1949 )
Terkenal dengan percobaan-percobaan Howthorne, dimana
hubungan manusiawi menggambarkan manager bertemu atau berinteraksi dengan
bawahan. Bila moral dan efisiensi verja memburuk maka hubungan manusiawi dalam
organisasi juga akan buruk. Mayo juga meneliti pengaruh kondisi penerangan
terhadap produktifitas. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa bila kondisi
penerangan naik, maka produktifitas juga akan naik dan begitupun sebaliknya.
Percobaan kedua dimana bila kelompok yang terdiri dari enam orang dipisahkan
dalam ruangan yang terpisah, dimana ruangan pertama kondisinya diubah setiap
waktu sedang ruangan lainnya tidak mengalami perubahan. Variabel yang dirubah
seperti upah, jam istirahat, jam makan, hari kerja dan sebagainya ternyata
kondisi tersebut mengalami kenaikan produktivitas, ternyata kenaikan
produktivitas ini bukan diakibatkan oleh intensif keuangan. Rantai reaksi
emosional antar pekerja berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas,
perhatian khusus dan simpatik sangat berpengaruh, fenomena ini dikenal sebagai
Howthorne Effect.
v Teori hubungan modern ( ilmu pengetahuan ) / Teori perilaku
Dalam pengembangannya dibagi menjadi dua, pertama aliran
hubungan manusiawi ( perilaku organisasi ) dan kedua berdasar pada manajemen
ilmiah atau manajemen operasi.
Tokoh aliran perilaku organisasi yaitu :
Douglas McGregor yang terkenal
dengan teori X dan teori Y.
Frederick Herzberg terkenal dengan
teori motivasi higenis atau teori dua factor.
Chris Argiris mengatakan bahwa
organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya.
Edgar
Schein
dinamika kelompok dalam organisasi.
Abhraham
Maslow
mengemukakan tentang hirarki kebutuhan tentang perilaku manusia dan dinamika
proses.
Robert Blak dan Jane
mounton mengemukakan lima gaya kepemimpinan dengan kisi-kisi manajerial (
managerial grid ).
Rensislikert mengemukakan empat
sistem manajemen dari sistem 1.explotatif, otoritatif sampai sistem 4.
partisiatif kelompok.
Fred
Feidler
menerapkan pendekatan contingency pada studi kepemimpinan.
** Sumbangan Aliran Perilaku Organisasi
Sumbangan aliran ini terlihat dalam peningkatan pemahaman
terhadap motivasi perseorangan, perilaku kelompok, hubungan antara pribadi
dalam kerja dan pentingnya kerja bagi manusia. Semua hal ini telah membuat para
manajer semakin peka dan terampil dalam menangani dan berhubungan dengan
bawahannya.
** Keterbatasan Aliran Perilaku Organisasi
Meskipun demikian, banyak ahli berpendapat potensi teori
ini belum dikembangkan lebih lanjut. Selain itu juga banyak kritikan terhadap
aliran ini, karena disamping terlalu umum, terlalu abstrak dan ruwet/rumit.
Rekomendasi mereka sering berbeda satu ahli dengan ahli lainnya, sehingga
manajer mengalami kesulitan menentukan pendapat yang paling baik.
v Teori Aliran Kuantitatif (Riset Operasi dan Manajemen Sains)
Aliran kuantitatif mulai berkembang sejak Perang Dunia
II. Pada waktu itu Inggris ingin memecahkan beberapa persoalan yang sangat
kompleks dalam perang. Inggris kemudian membentuk Tim Riset Operasi (Reserch
Operation), dipimpin oleh P.M.S Blackett. Tim ini terdiri dari ahli
matematika, fisika, dan ilmuwan lainnya. Inggris berhasil menemukan
terobosan-terobosan penting dari team tersebut. Amerika Serikat kemudian
meniru, membentuk tim riset operasi seperti yang dibentuk Inggris.
Manajemen operasi merupakan variasi lain dari pendekatan kuantitatif.
Beberapa contoh model manajemen operasi adalah : pengendalian persediaan
seperti EOQ (Economic Order Quantity), simulasi, analisis break-event,
programasi lenier (linear programming).
** Sumbangan Aliran Kuantitatif (Riset Operasi/Manajemen Sains)
Pendekatan kuantitatif memberikan sumbangan penting
terutama dalam perencanaan dan pengendalian. Pendekatan tersebut juga membantu
memahami persoalan manajemen yang kompleks. Dengan menggunakan model
matematika, persoalan yang kompleks dapat disederhanakan.
** Keterbatasan Aliran Kuantitatif (Riset Operasi/Manajemen Sains)
Sayangnya model kuantitatif banyak menggunakan model atau
simbol yang sulit dimengerti oleh kebanyakan orang, termasuk manajer.
Pendekatan kuantitatif juga tidak melihat persoalan perilaku dan psikologi
manusia dalam organisasi. Meskipun demikian potensi model kuantitatif belum
dikembangkan sepenuhnya. Apabila dapat dikembangkan lebih lanjut pendekatan
kuantitatif akan memberikan sumbangan yang lebih berarti.
4. Manajemen dan Lingkungan Eksternal
Definisi Lingkungan
Merupakan
atas unsur-unsur diluar organisasi yang sebagian besar tak dapay
dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan seorang manajer
Faktor-faktor Lingkungan Eksternal Mikro dan Makro
Lingkungan External Mikro
Hubungannya : Lingkungan yang paling dekat dengan organisasi dan berpengaruh secara langsung ke dalam suatu organisasi
Supplier è Penyediaan
Competitor è Saingan
Custumer è Langganan
· Lembaga Pemerintah
Akan memberikan pengaruh secara langsung ke dalam organisasi
· Lembaga Keuangan
Merupakan suatu Fatner dalam suatu perusahaan yang merupakan suatu sumber dana perusahaan
Lingkungan Ekternal Makro
Memberi pengaruh secara tidak langsung kepada suatu organisasi
- Teknologi
Sangat berpengaruh kepada perkembangan teknologi cepat berkembang
- Ekonomi
Dimana ekonomi ini akan membawa pengaruh pada suatu organisasi
- Sosial Budaya
Dimana social budaya ini akan membawa pengaruh di dalam suatu organisasi
Misal :
- Agama
- Tradisi
- Peraturan
- Adat-istiadat dll
- Politik dan Hukum
Dimana
politik dan hokum ini dapat merupakan ancaman dan juga dapat berupa
peluang yang dapat memberikan kemudahan dalam pengurusan
prosedur-prosedur tertentu.
Tanggung Jawab Sosial Manajer
Artinya : bahwa managemen haris memperhatikan danpak social ekonomi dalam pembuatan suatu keputusan
Tanggung
jawab manager ini merupakan salah satu tugas yang harus dilakukan
seorang manager karena aspek ini merupakan syarat utama berhasilnya
suatu perumusan untuk jangka panjang. Dengan demikian manager harus
dituntut mengimplementasikan etika perusahaan (The Etic of Managers)
Terutama
hubungannya dengan langganan, karyawan, penemu teknologi, lembaga
pendidikan, perusahaan lain, supplier, pemerintah dan masyarakat umum.
Etika
pembinaan merupakan kewajiban seorang kepada masyarakat bagaimanapun
juga etika seorang manager akan sangat mempengaruhi keputusan dan
kegiatan organisasi tentunya, etika seorang manager harus berdasarkan
kepada nilai atau sekandal moral yang dianggap baik dalam lingkungan
suatu masyarakat.
Ada 5 (lima) faktor yang mempengaruhi keputusan pada masalah etika
1. Hukum, Menurut hukum yang berlaku
2. Peraturan Pemerintah
3. Kode Etik industri dan perusahaan
4. Tekanan-tekanan sosial
5. Tegangan antara standar perorangan dengan organisasi